RSS

konskuensi sifat humoris


Aku masih ingat, di waktu itu, aku dipertemukan dengan dirimu. Sungguh pertemuan yang tak terlupakan. Begitu membekas, dan masih terus mentatu hingga saat ini.
Sosokmu begitu tomboy dan centil, tapi dirimu bukan cabe-cabean. Sungguhpun pesonamu jauh lebih pedas dari saus dan sambal manapun.
Entah mengapa aku benar-benar telah jatuh cinta pada dirimu, aku tak tau apa alasannya. Ah, bukankah cinta memang tak butuh alasan? Semoga Dewa AMOR tidak sedang NYIMENG atau NYIU. Yang pasti, aku bertemu denganmu, waktu berlalu, dan akhirnya aku jatuh cinta pada dirimu.
Dan seperti layaknya tokoh protagonis di serial FTV, aku ingin sekali mengungkapkan perasaanku ini. Sungguh, sangat ingin. Menahan diri untuk tidak mengungkapkan perasaan kepadamu rasanya seperti menahan merinding sehabis kencing.
Sekali waktu, aku mencoba mengutarakan perasaan. Tapi sayang, aku kadung terlahir sebagai jejaka yang terlalu banyak bercanda. Dan siapapun di dunia ini pasti tahu apa konsekuensi seorang pecanda: Sekalipun dia serius, selamanya dia akan tetap dianggap sedang bercanda. Dan itu pula yang terjadi pada kalimat pengutaraan perasaanku.
Kau menganggapku sedang bercanda saat itu. Padahal diriku sudah berusaha sedemikian keras untuk mengubah mimik muka dan bicaraku agar nampak serius. Sungguh, menjadi serius memang sangat susah. Kadang aku iri dengan para politikus itu, yang bisa selalu nampak serius, sungguhpun dalam kefoya-foyaan.
Sikapmu yang mengangap diriku bercanda itu benar-benar menusuk. Kuanggap itu sebagai penolakan yang halus. Mungkin dirimu menganggap aku bercanda karena sesungguhnya kau tau aku serius, terlalu serius malah, hanya saja kau tak tega menolakku. Aku sadar, kau masih kurang stress untuk bisa menerimaku.
Kini sudah hampir bebarapa waktu berlalu, entah apa yang sedang kau kerjakan sekarang. Tapi yang jelas, kau pasti tidak sedang memikirkan pengutaraan perasaanku waktu itu.
Lamat-lamat kudengar kabar, bahwa kau sudah menjalin hubungan dengan seorang lelaki. Tentu itu kabar yang sangat menyakitkan, namun seperti layaknya jagoan, aku berusaha untuk tenang dan sok kalem, kendatipun perasaanku remuk redam. Ragaku Well, tapi Hatiku dedel Duel.
Ah, Jika mencintaimu adalah asusila, mungkin sudah sedari dulu aku ditelanjangi dan diarak warga... #cpst http://goo.gl/1a2FnU

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara penggemukan badan yang baik dan benar

Jaman sekarang klo gw lihat" dan amati,, anak" skrng kbnyakan berpostur badan kuntet (pendek) alias gating (gagal tinggi) dan krempeng(kurus) alias gamuk (gagal gemuk) ,,,,,. Trmasuk gw sndiri, tp gw cman gating doanQ

  Tp anehnya gw pnya tmen,, dia lumayan tinggi tp tak berdaging, tak berotot pulak. Padahal eh padahal, porsi makan dia 2X dr porsi gw, makanan apapun jg d makan
Aneh kan??
Dan judul sama isi postingan ini gag nyambung pulak, lebih aneh kan???

Dan inilah sosoknya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ratapan anak kuli :-P

Aku pernah SETIA tapi aku diDUAkan..
Aku pernah percaya tapi aku dikhianati ..
Aku pernah mencintai tapi aku diSAKITI ..
Aku pernah memiliki tapi aku kehilangan ..
Aku pernah tulus tapi aku diBOHONGI ..
Aku pernah berharap tapi harapan itu SIA-SIA .. :'(

buat apa kamu Dulu hadir bilang kata_kata manis ke aku kalau ujung_ujungnya kamu nyakitin perasaan aku .. :-(

Sekarang aku telah sadar bahwa Selama ini org yg kusayangi belum tentu dia juga menyayangiku dengan tulus seperti aku menyayangi dirinya .. :-(

Bisakah waktu mempertemukan aku dengan seseorang yg memang untukku??? Bukan seseorang yang hanya hadir lalu untuk pergi lagi .... :-(

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS